Silky Steamed Egg, atau yang dikenal juga sebagai telur kukus lembut, adalah hidangan klasik Asia yang mengutamakan kesederhanaan dan teknik. Populer di Tiongkok, Jepang, hingga Korea, menu ini sering muncul di meja makan rumahan karena rasanya yang gurih, hangat, dan menenangkan. Meski menggunakan bahan yang sangat minimal, hasil akhirnya bisa terasa mewah jika dibuat dengan benar: mulus, lembut, dan meleleh saat disantap.
Berbeda dari telur kukus biasa, silky steamed egg punya tekstur yang lebih halus, ringan, dan creamy—hampir menyerupai chawanmushi versi paling sederhana. Karena rasanya tidak terlalu tajam, menu ini fleksibel dinikmati kapan saja. Bisa jadi sarapan cepat, lauk pendamping nasi, atau camilan hangat saat udara dingin. Rahasianya bukan di banyaknya bumbu, tetapi di proporsi cairan, teknik menyaring, dan pengaturan panas kukusan.
Bahan Utama
Telur adalah pusat dari hidangan ini. Gunakan telur segar agar aroma alaminya tetap gurih saat dikukus. Air atau kaldu cair membantu menciptakan kelembutan. Ekstrak bumbu ayam seperti Sasa Bumbu Ekstrak Daging Ayam memperkuat rasa tanpa membuat adonan menjadi berat. Minyak wijen dan kecap asin digunakan saat penyajian untuk memberikan sentuhan akhir yang wangi dan gurih.
Bahan yang dibutuhkan:
-
2 butir telur
-
150 ml air hangat
-
½ sdt Sasa Bumbu Ekstrak Daging Ayam
-
2 sdm kecap asin
-
1 sdt minyak wijen
-
Daun bawang secukupnya, diiris tipis

Cara Membuat
Telur dikocok bersama air dan bumbu ayam, lalu disaring agar teksturnya tidak berlubang dan lebih smooth. Campuran dituang ke mangkuk tahan panas, ditutup rapat, dan dikukus dengan api kecil selama 12–13 menit. Setelah matang, telur dipotong sesuai selera dan disiram kecap asin, minyak wijen, serta taburan daun bawang untuk aroma segar.
Trik Penting Agar Hasil Sehalus Sutra
Telur kukus lembut sering gagal bukan karena resep, tetapi karena langkah-langkah kecil yang terlewat. Kalau kamu ingin hasil yang benar-benar silky, beberapa hal ini wajib diperhatikan:
Proporsi Telur & Cairan
Kunci pertama adalah rasio antara telur dan cairan. Perbandingan 1:2 adalah patokan aman. Untuk 2 butir telur ukuran sedang, 150 ml air sudah ideal. Jika kamu menambah telur, cairan juga harus naik secara proporsional agar hasilnya tetap lembut, bukan padat.
Saring Adonan Sebelum Dikukus
Proses menyaring bukan sekadar opsional—ini langkah yang mengubah tekstur. Gumpalan putih telur yang tidak larut akan hilang, sehingga permukaan telur kukus lebih rata dan lembut saat matang.
Aduk Lembut, Minim Udara
Mengocok telur terlalu agresif akan memerangkap banyak udara. Saat dikukus, udara itu berubah jadi lubang-lubang kecil yang membuat tekstur tidak lagi mulus. Jika muncul gelembung di permukaan, buang dengan sendok sebelum adonan masuk ke kukusan.
Gunakan Api Kukusan yang Stabil & Kecil
Api besar adalah musuh utama telur kukus silky. Panas yang terlalu tinggi akan membuat permukaan pecah dan tekstur jadi berpori. Kukus dengan api kecil agar matang perlahan, merata, dan tetap creamy.
Tutup Wadah dengan Rapat
Gunakan aluminium foil atau penutup tahan panas saat mengukus. Ini mencegah air uap menetes ke adonan, yang bisa membuat permukaan menjadi berair dan tidak halus.
Penyajian yang Bikin Simpel Terasa Istimewa
Setelah matang, siram dengan kecap asin berkualitas, minyak wijen, dan taburan daun bawang. Kamu juga bisa menambahkan topping opsional seperti jamur cincang halus, bawang goreng, atau potongan nori untuk sentuhan chawanmushi-style, tapi tetap ringan.
Refrence : Sasa

