Indonesia dikenal dengan ragam kulinernya yang kaya akan sejarah dan budaya. Salah satunya adalah Selat Solo, hidangan khas Jawa Tengah yang sarat filosofi dan bercita rasa unik. Hidangan ini lahir dari akulturasi budaya Jawa dengan gaya kuliner Eropa pada masa kolonial. Awalnya hanya disajikan di lingkungan bangsawan keraton, kini Selat Solo bisa dinikmati oleh semua kalangan dan menjadi salah satu ikon kuliner Kota Solo.
Selat Solo sering disebut sebagai “salad ala Jawa” karena memadukan daging sapi, sayuran, kentang, telur rebus, serta kuah manis gurih dengan saus mustard yang segar. Kehadirannya kerap jadi menu spesial saat acara keluarga, perayaan, maupun jamuan resmi.
Cita Rasa dan Keunikan Selat Solo
Berbeda dengan masakan Jawa lainnya yang cenderung gurih dan berbumbu kuat, Selat Solo punya rasa manis dominan dari kecap manis, dipadukan dengan asam segar dari mustard dan jeruk nipis. Kuah bening berbumbu rempah seperti kayu manis, cengkih, dan pala menambah kompleksitas rasanya.
Ciri khas lainnya adalah penyajiannya yang lengkap: daging sapi has dalam sebagai bintang utama, dikelilingi kentang goreng, wortel, buncis, telur rebus, dan daun selada segar. Semua elemen ini membuat Selat Solo terasa lezat sekaligus menyehatkan karena kaya akan protein, vitamin, dan serat.
Perbedaan Selat Solo, Rolade, dan Galantin
Selain Selat Solo, ada hidangan lain yang juga mendapat pengaruh Eropa, yaitu Rolade dan Galantin. Bedanya, Selat Solo menggunakan potongan daging utuh yang direbus bersama bumbu, sementara Rolade dan Galantin dibuat dari adonan daging giling.
-
Rolade dibungkus dengan lapisan telur dadar sebelum dikukus.
-
Galantin tidak menggunakan telur dadar, tetapi sama-sama disajikan dengan kuah dan sayuran.
Meski berbeda, ketiganya sama-sama cocok disantap dengan kentang goreng atau nasi putih hangat.
Bahan-Bahan Selat Solo (4 Porsi)
-
4 × 150 g daging sapi has dalam
-
4 butir telur rebus, potong dua
-
300 g kentang goreng
-
150 g wortel, potong korek api, blansir
-
150 g buncis, potong 5 cm, blansir
-
80 g selada keriting segar
-
50 g bawang bombay, iris tipis
-
250 ml air
-
5 cm kayu manis
-
3 butir cengkih
-
½ sdt pala bubuk
-
½ sdt merica putih bubuk
-
1 sdt garam
-
5 sdm kecap manis
-
3 sdm margarin untuk menumis
Bumbu Marinasi
-
7 siung bawang putih, haluskan
-
5 butir bawang merah, haluskan
-
3 sdm kecap manis
-
1 sdt kaldu sapi bubuk
Saus Mustard
-
2 sdm mustard
-
2 kuning telur rebus
-
6 sdm mayones
-
1 sdt merica hitam bubuk
-
1 sdm air jeruk nipis
Cara Membuat Selat Solo
-
Marinasi Daging
Campurkan semua bumbu marinasi, lumuri daging, lalu diamkan 2 jam dalam kulkas. -
Siapkan Saus Mustard
Aduk rata mustard, kuning telur, mayones, merica, dan air jeruk nipis. Sisihkan. -
Tumis dan Masak Daging
Panaskan margarin, tumis bawang bombay hingga harum. Masukkan daging, masak hingga kecokelatan. Tambahkan air, rempah, garam, merica, dan kecap manis. Rebus hingga daging empuk. -
Penyajian
Tata daging di piring, siram dengan kuahnya. Lengkapi dengan telur, kentang goreng, wortel, buncis, dan selada. Sajikan dengan saus mustard.
Selat Solo untuk Momen Keluarga
Selain lezat, Selat Solo juga membawa nilai budaya. Kuah hangatnya melambangkan keramahan, sayurannya mencerminkan kesegaran hidup, sementara daging dan telur memberi kekuatan. Tak heran jika masakan ini selalu hadir dalam acara kumpul keluarga atau perayaan spesial.
Menyajikan Selat Solo di rumah bersama keluarga akhir pekan ini bukan hanya sekadar memasak, tetapi juga melestarikan warisan kuliner Nusantara yang kaya akan cerita dan rasa.
Refrence : Masakapahariini