Kalau bicara soal jajanan khas Bandung, mungkin banyak orang langsung teringat batagor, siomay, cilok, atau mi kocok. Padahal ada satu street food yang rasanya tidak kalah enak dan punya ciri khas tersendiri, yaitu lumpia basah. Jajanan ini sering dijajakan di pinggir jalan dengan gerobak sederhana, biasanya hadir di siang hingga sore hari. Meski kadang kalah pamor dengan kuliner Bandung lainnya, lumpia basah justru punya rasa unik yang bikin siapa pun ketagihan setelah mencobanya.
Apa Itu Lumpia Basah Bandung?
Berbeda dengan lumpia Semarang yang identik dengan rebung dan daging, lumpia basah Bandung memakai isian bengkuang, taoge, dan telur yang ditumis bersama bumbu. Ada juga variasi dengan suwiran ayam, sosis, atau bakso sesuai selera. Yang membuatnya spesial, isiannya selalu dimasak dadakan di atas wajan kecil, sehingga aroma tumisan segar langsung menggugah selera.
Disebut lumpia “basah” karena disajikan tanpa digoreng, melainkan langsung digulung dengan kulit lumpia setelah diberi tumisan dan saus kental manis gurih. Satu lembar kulit biasanya tidak cukup untuk membungkus isian yang melimpah, jadi sering digunakan dua lapis kulit sekaligus agar gulungannya rapi.
Kulit Lumpia: Tipis atau Lebar?
Dalam membuat lumpia basah, kulit menjadi elemen penting. Ada dua jenis kulit lumpia yang biasanya digunakan:
-
Kulit tipis dan putih, biasanya untuk lumpia goreng atau risoles. Jika ingin versi Bandung, kamu bisa menumpuk 2–3 lembar agar lebih kuat.
-
Kulit lebih tebal dan lebar, biasanya untuk spring roll atau samosa. Jenis ini cocok dipakai agar bisa menampung lebih banyak isian sekaligus.
Kalau sulit menemukan kulit lumpia lebar di pasaran, kamu bisa mengakalinya dengan menumpuk kulit tipis agar hasilnya tetap maksimal.
Variasi Modern yang Semakin Seru
Seiring waktu, gaya penyajian lumpia basah semakin kreatif. Ada yang menambahkan topping seperti ayam suwir, bakso, bahkan sosis untuk memberi cita rasa berbeda. Ada juga penjual yang menyajikan lumpia dengan cara terbuka, di mana kulit lumpia berfungsi hanya sebagai alas, sementara isian dibiarkan terlihat di atasnya. Inovasi ini membuat lumpia basah makin disukai berbagai kalangan.
Resep Lumpia Basah Bandung
Bahan Utama
-
10 lembar kulit lumpia siap pakai
-
500 g bengkuang, iris korek api
-
200 g taoge
-
100 g dada ayam rebus, suwir halus
-
4 butir telur
-
2 sdm minyak untuk menumis
-
100 ml air
-
4 sdm kecap manis
-
Garam, gula pasir, kaldu bubuk, merica secukupnya
Bumbu Halus
-
8 siung bawang putih
-
6 butir bawang merah
-
2 butir kemiri, sangrai
Saus Manis
-
250 ml air
-
50 g gula merah
-
2 sdm tepung tapioka (larutkan dengan sedikit air)
Cara Membuat
-
Tumis bengkuang: Panaskan minyak, masukkan bumbu halus, lalu tumis hingga harum. Tambahkan bengkuang, kecap manis, dan air. Masak hingga bengkuang matang dan meresap.
-
Siapkan isian: Panaskan sedikit minyak, orak-arik telur. Masukkan suwiran ayam, taoge, dan bumbu perasa. Tambahkan bengkuang tumis, aduk rata, angkat.
-
Buat saus manis: Rebus gula merah dengan air hingga larut. Masukkan larutan tapioka perlahan sambil diaduk sampai mengental. Sisihkan.
-
Racik lumpia: Ambil 1–2 lembar kulit lumpia. Letakkan tumisan isian di tengah, beri sedikit saus manis, lalu lipat atau gulung.
-
Sajikan hangat: Lumpia basah siap disantap sebagai camilan sore atau menu pelengkap saat hujan.
Kenapa Harus Coba?
Lumpia basah tidak hanya enak, tetapi juga lebih sehat karena tidak digoreng. Isian sayuran segar memberikan sensasi gurih sekaligus menyehatkan, apalagi dipadukan dengan saus manis kental yang bikin nagih. Resep ini mudah dibuat di rumah dengan bahan sederhana, jadi kamu tidak perlu jauh-jauh ke Bandung untuk menikmatinya.
Refrence : Masakapahariini